Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak oleh PAPDI Cabang Kalimantan Barat

Sabtu, 17 Juli 2021

Aruk di Kab Sambas, perbatasan Indonesia dan Malaysia.jpeg

desa bergerak kalbar.jpg

KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK BERSAMA PAPDI CABANG KALIMANTAN BARAT

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak merupakan program Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sebagai upaya dalam peningkatan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang berada di daerah Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di atas Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melibatkan dan bekerjasama dengan PAPDI Cabang Kalimantan Barat berdasarkan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang ditujukan Kepada Ketua PAPDI Cabang Kalimantan Barat Nomor: 445/2473/DINKES-YANKES.A, tanggal 19 Maret 2021, Perihal: Permohonan Tenaga Dokter Spesialis pada Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak dalam rangka Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di DTPK.

Pada pelaksanaan kegiatan ini PAPDI Cabang Kalimantan Barat mengutus 2 (dua) orang anggota PAPDI Cabang Kalimantan Barat dimasing-masing lokasi kegiatan pelayanan bersama tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.

Schedule kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan berserta tim dokter dari PAPDI Kalimantan Barat sebagai berikut:

Tanggal

Kabupaten

Lokasi

Dokter yang diutus

29 Maret—2 April 2021

Sambas

Dusun Sepadan Desa Temajok, Kec. Paloh, Kab. Sambas.

  1. dr. Achmad Hardin, SpPD,FINASIM
  2. dr. Nurhadi Saputra, SpPD, FINASIM

5—9 April 2021

Bengkayang

Desa Tawang, Kec. Siding, Kab. Bengkayang.

  1. dr. Alexander, SpPD
  2. dr. Nurhadi Saputra, SpPD, FINASIM

 

11 (2).jpg

Pemeriksaan pasien oleh dokter SpPD.jpeg

(sumber berita: kiriman tulisan dan foto dari kegiatan PAPDI Cabang Kalimantan Barat ke email PB PAPDI)

(note: Silahkan sekretariat PAPDI Cabang dapat mengirimkan tulisan berita kegiatan dan foto kegiatan PAPDI Cabang tsb ke email Alamat surel ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya untuk dapat dipublikasikan pada media informasi / website PAPDI)